LAPORAN
PRAKTIKUM TAKSONOMI TUMBUHAN
LUMUT
KERAK (LICHENES)
Disusun
Oleh :
Nama : Syahirul Alim
Nim : 2017411019.P
Dosen : Yunita Panca Putri, S.Si., M.Si
PROGRAM
STUDI BIOLOGI FAKULTAS MIPA
UNIVERSITAS
PGRI PALEMBANG
2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Lichen sebagai
tumbuhan pioneer memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan. Jenis
ini menjadi tumbuhan perintis pada daerah-daerah yang keras dan kering sehingga
pada akhirnya dapat mendukung pertumbuhan organisme lainnya. Saat ini Lichen
telah banyak dimanfaatkan oleh sebagian masyarakat, beberapa jenis Asolichen
telah dimanfaatkan dan dapat pula dikonsumsi, oleh karena itu perlu dijelaskan
mengenai Lichen tersebut khusunya pada pemanfaatan Lichen bagi kehidupan.
Thallophyta merupakan kelompok tumbuhan yang
mempunyai ciri utama yaitu tubuh berbentuk talus. Tumbuhan talus merupakan
tumbuhan yang struktur tubuhnya masih belum bisa dibedakan antara akar,batang
dan daun. Sedangkan tumbuhan yang sudah dapat dibedakan antara akar,batang dan
daun disebut dengan tumbuhan kormus (Fitrah, 2011).
Tumbuhan ganggang
atau alga merupakan tumbuhan thallus yang hidup di air, baik air tawar maupun
air laut. Yang hidup di air ada yang bergerak aktif dan ada yang tidak.
Jenis-jenis yang hidup di air, terutama tubuhnya bersel tunggal dan dapat
bergerak aktif mempunyai alat gerak untuk bergerak berupa bulu-bulu cambuk atau
flagel. Flagel pada pada gangggang berjumlah satu atau lebih. Jika jumlahnya
lebih dari satu, flagel itu dikatakan isokon bila sama panjangnya, heterokon
bila panjangnya tidak sama. Flagel yang menurut alat gerak terdapat dibelakang
disebut flagel yang opistokom. Selain daripada itu, pada ganggang spora dan
gametnya pun lazimnya dapat bergerak aktif dengan perantaraan flagel pula.
Spora yang dapat bergerak aktif itu disebut zoospore atau kembara (Gembong,
1989).
Simbiosis mutualisme
adalah hubungan antar organisme yang saling menguntungkan. Jamur pada lumut
kerak berfungsi sebagai pelindung dan penyerap air serta mineral. Ganggang yang
hidup di antara miselium jamur berfungsi menyediakan makan melalui
fotosintesis. Lumut kerak adalah
organisme hasil simbiosis mutualisme. Jamur pada lumut kerak tidak dapat hidup
sendiri di alam. Lumut kerak mampu hidup subur pada suhu dan kelembaban yang
ekstrim seperti gurun dan kutub. Populasinya tersebar luas di seluruh dunia dan
tumbuh di Indonesia lebih dari 1000 species yang diketahui dari – 2500 species
yang ada. Struktur
tubuh dari divisi thallophyta, memiliki tubuh berbentuk thallus. Thallus
artinya belum dapat dibedakan antara akar, batang dan daun. Tubuh tumbuhan yang
telah dapat dibedakan dalam ke-3 bagian tersebut dinamakan kormus (Cormophyta).
Tubuh yang berupa tallus ini mempunyai struktur dan bentuk dengan variasi yang
sangat besar, dari yang terdiri atas satu sel berbentuk bulat sampai yang
terdiri dari banyak sel dengan bentuk yang kadang-kadang telah mirip dengan
kormus pada tumbuhan tingkat tinggi. Sel
yang menyusun tubuh telah memperlihatkan differensiasi yang jelas, dalam
protoplasnya tampak nyata satu inti atau lebih dan plastid dengan bentuk yang
beraneka ragam (Gembong, 1989).
1.2 Tujuan praktikum
Adapun
tujuan dari praktikum Lechenes yaitu :
a.
Untuk mengenal Lechenes
b.
Untuk menegatahui bentuk dan
bagian-bagaian Lechenes
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1 Lichenes (lumut kerak)
Lichenes (lumut kerak) merupakan gabungan antara
fungi dan alga sehingga secara morfologi dan fisiologi merupakan satu kesatuan.
Lumut ini hidup secara epifit pada pohon-pohonan, di atas tanah terutama di
daerah sekitar kutub utara, di atas batu cadas, di tepi pantai atau
gunung-gunung yang tinggi. Tumbuhan ini
tergolong tumbuhan perintis yang ikut berperan dalam pembentukan tanah.
Tumbuhan ini bersifat endolitik karena dapat masuk pada bagian pinggir batu.
Dalam hidupnya lichenes tidak memerlukan syarat hidup yang tinggi dan tahan
terhadap kekurangan air dalam jangka waktu yang lama. Lichenes yang hidup pada
batuan dapat menjadi kering karena teriknya matahari, tetapi tumbuhan ini tidak
mati, dan jika turun hujan bisa hidup kembali.
Lichenes menghasilkan lebih dari 500 senyawa biokimia yang unik untuk
dapat beradaptasi pada habitat yang ekstrim. Senyawa tersebut berguna untuk
mengontrol sinar terik matahari, mengusir/menolak (repellen) herbivora, membunuh
mikroba dan mengurangi kompetisi dengan tumbuhan, dll. Diantaranya berbagai
jenis pigmen dan antibiotik yang juga membuat lichenes ini sangat berguna bagi
manusia pada masyarakat tradisional. Tumbuhan ini memiliki warna yang
bervariasi seperti putih, hijau keabuabuan, kuning, oranye, coklat, merah dan
hitam. Alga dan jamur bersimbiosis membentuk lichenes baru jika bertemu jenis
yang tepat. Para ahli mengemukakan berbagai pendapat mengenai pengelompokan
atau klasifikasi lichenes dalam dunia tumbuhan. Ada yang berpendapat bahwa
lichenes dimasukkan ke dalam kelompok yang tidak terpisah dari jamur, tapi
kebanyakan ahli berpedapat bahwa lichenes perlu dipisahkan dari fungi atau
menjadi golongan tersendiri. Alasan dari pendapat yang kedua ini adalah karena
jamur yang membangun tubuh lichenes tidak akan membentuk tubuh lichenes tanpa
alga. Hal lain didukung oleh karena adanya zat-zat hasil metabolisme yang tidak
ditemui pada alga dan jamur yang hidup terpisah. Lichenes atau lumut kerak memiliki ciri yaitu memiliki klorofil
sehingga dapat berfotosintesis dan dapat menghasilkan makanan sendiri
(autotrof). Hidupnya menempel pada tumbuhan lain (epipit) dan pada tempat yang
lembab (higrofit). Lumut kerak atau lichenes merupakan simbiosis mutualisme
dari algae dan jamur (Prowel, 2010).
2.2 Struktur Morfologi Lichenes
a.
Morfologi
Luar
Tubuh lichenes
dinamakan thallus yang secara vegetatif mempunyai kemiripan dengan alga dan
jamur.Thallus ini berwarna abu-abu atau abu-abu kehijauan.Beberapa spesies ada
yang berwarna kuning, oranye, coklat atau merah dengan habitat yang
bervariasi.Bagian tubuh yang memanjang secara selluler dinamakan hifa.Hifa
merupakan organ vegetatif dari thallus atau miselium yang biasanya tidak
dikenal pada jamur yang bukan lichenes.Alga selalu berada pada bagian permukaan
dari thallus. Berdasarkan bentuknya lichenes dibedakan atas empat bentuk .
a) Crustose
Lichenes yang
memiliki thallus yang berukuran kecil, datar, tipis dan selalu melekat ke
permukaan batu, kulit pohon atau di tanah. Jenis ini susah untuk mencabutnya
tanpa merusak substratnya.Contoh : Graphis scipta, Haematomma puniceum,
Acarospora atau Pleopsidium. Lichen Crustose yang tumbuh terbenam di dalam batu
hanya bagian tubuh buahnya yang berada di permukaan disebut endolitik, dan yang
tumbuh terbenam pada jaringan tumbuhan disebut endoploidik atau endoploidal.
Lichenes yang longgar dan bertepung yang tidak memiliki struktur berlapis,
disebut leprose.
b) Foliose
Lichen foliose
memiliki struktur seperti daun yang tersusun oleh lobuslobus.Lichen ini relatif
lebih longgar melekat pada substratnya. Thallusnya datar, lebar, banyak lekukan
seperti daun yang mengkerut berputar. Bagian permukaan atas dan bawah berbeda.
Lichenes ini melekat pada batu, ranting dengan rhizines. Rhizines ini juga
berfungsi sebagai alat untuk mengabsorbsi makanan. Contoh : Xantoria, Physcia,
Peltigera, Parmelia dll.
c) Fruticose
Thallusnya berupa
semak dan memiliki banyak cabang dengan bentuk seperti pita. Thallus tumbuh
tegak atau menggantung pada batu, daun-daunan atau cabang pohon. Tidak terdapat
perbedaan antara permukaan atas dan bawah.Contoh:Usnea, Ramalina dan Cladonia.
d) Squamulose
Lichen ini memiliki
lobus-lobus seperti sisik, lobus ini disebut squamulus yang biasanya berukuran
kecil dan saling bertindih dan sering memiliki struktur tubuh buah yang disebut
podetia.
b.
(Anatomi)
Struktur morfologi
dalam diwakili oleh jenis foliose, karena jenis ini mempunyai empat bagian
tubuh yang dapat diamati secara jelas yaitu:
a. Korteks atas
Berupa jalinan yang
padat disebut pseudoparenchyma dari hifa jamurnya.Sel ini saling mengisi dengan
material yang berupa gelatin.Bagian ini tebal dan berguna untuk
perlindungan.Daerah alga, merupakan lapisan biru atau biru hijau yang terletak
di bawah korteks atas.Bagian ini terdiri dari jalinan hifa yang longgar.
Diantara hifa-hifa itu terdapat sel-sel hijau, yaitu Gleocapsa,
Nostoc,Rivularia dan Chrorella. Lapisan thallus untuk tempat fotosintesa disebutlapisan gonidial
sebagai organ reproduksi.
b. Medulla
Terdiri dari lapisan hifa yang berjalinan
membentuk suatu bagian. tengah yang luas dan longgar.Hifa jamur pada bagian ini
tersebar ke segala arah dan biasanya mempunyai dinding yang tebal.Hifa pada
bagian yang lebih dalam lagi tersebar di sepanjang sumbu yang tebal pada bagian
atas dan tipis pada bagian ujungnya.Dengan demikian lapisan tadi membentuk
suatu untaian hubungan antara dua pembuluh.
c. Korteks
bawah
Lapisan ini terdiri
dari struktur hifa yang sangat padat dan membentang secara vertical terhadap
permukaan thallus atau sejajar dengan kulit bagian luar.Korteks bawah ini
sering berupa sebuah akar (rhizines).
Ada beberapa jenis
lichenes tidak mempunyai korteks bawah.Dan bagian ini digantikan oleh lembaran
tipis yang terdiri dari hypothallus yang fungsinya sebagai proteksi.Dari
potongan melintang Physcia sp. terlihat lapisan hijau sel-sel alga dan rhizines
coklat bercabang pada bagian bawah.Bagian tengah yang berwarna putih terdiri
dari sel-sel jaringan jamur yang disebut medulla.Struktur pipih pada bagian
atas dan kanan disebut apothecia dan lapisancoklat di atasnya disusun oleh
asci, yaitu bagian dari ascomycete yang megandung spora jamur.
BAB III
METODOLOGI
PRAKTIKUM
3.1.
Waktu dan Tempat
Praktikum dilaksanakan pada hari Senin tanggal 20 November 2017 pukul 14:40-16:20 WIB. Bertempat di
laboratorium Terpadu Universitas PGRI
Palembang.
3.2.
Alat dan Bahan
3.2.1.
Alat
a. Mikroskop
b. Deck glass
c. Objek glass
d. Preparat
3.2.2.
Bahan
a.
Lumut kerak (Lichenes)
3.3
Cara Kerja
a.
Ambil lapiasan
Preparat
Awetan yang di gunakan
b.
Kemudian amati
di mikroskop dengan tekan kecil kemudian
dengan tekan besar
c.
Gambar dan beri keterangan
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Tanggal
Praktikum :
|
Keterangan
|
|||
Preparat :
1
2
3
4
|
1.
tadung
2.
sisik
3.
bilah
4.
kumpulan bilah
|
|||
1
2
3
|
1.
lapaisan ganggang
2.
hifa fungi
3.
lapsian yang menepel pada subtrat
|
|||
Praf:
|
Praf:
|
4.2
Pembahasan
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Fitrah. 2010. Divisi Thallophyta. Blog FitrahSains.
http://biologi-news.blogspot.
com/ 2011/11/divisi-thallopyta.html (22 November 2017).
Jomet. 2011. Lichenes. http://jomet.files.wordpress.com/2011/06/lichenes.pdf
diakses tanggal (22 November 2017).
Muliyanti. 2009. Fungi. Blog Muliyanti Nature http://www.muliyanti.blogspot.com/
fungi.html. (22 November 2017).
Muzayyinah. 2005. Keanekaragaman Tumbuhan Tak
Berpembuluh. UNS Press: Surakarta.
Tjitrosoepomo, Gembong. 1989. Taksonomi Tumbuhan Rendah. Yogyakarta:
Gajah Mada University Press.
Plantamor. 2002. Klasifikasi tumbuhan. http//:www.plantamor.com. (22 November 2017).
Sianipa,
Prowel.2010. Biologi. Yogyakarta:
Pustaka Publisher,
No comments:
Post a Comment